Cara mudah buat SWOT


Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi misalnya strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). 

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan dalam kondisi yang ada saat ini. Hal tersebut dengan Analisis Situasi yaitu Analisis SWOT. 

Proses Pengambilan Keputusan Strategis

Proses Pengambilan Keputusan Strategis
Evaluasi Kinerja Perubahaan Saat ini
Evaluasi
1) Misi,
2) Tujuan,
3) Kebijakan
Analisis Budaya Manajer
1) Komisaris
2) Manajemen Puncak
Analisis Faktor Strategis
S.W.O.T
Evaluasi dan Review
1) Misi,
2) Tujuan,
3) Strategi
Pilih Alternatif terbaik
Implementasi
Strategi
Evaluasi dan Pengendalian
Analisis Lingkungan Internal
Analisis Lingkungan Eksternal
Pemilihan Faktor Strategi
Kekuatan
Kelemahan
Pemilihan Faktor Strategi
Peluang
Ancaman
1(a)
1(b)
2
3
4
5(a)
5(b)
6
7
8


Cara membuat Analisis SWOT

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan ekternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. SWOT membandingkan antara faktor ekternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor internal Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses).

Analisis SWOT

Untitled Diagram
BERBAGAI
PELUANG
KELEMAHAN
INTERNAL
KEKUATAN
EKSTERNAL
BERBAGAI
ANCAMAN
3. Mendukung Strategi Turn-Around
1. Mendukung Strategi agresif
4. Mendukung Strategi difensif
2. Mendukung Strategi diversifikasi


Kuadran 1    : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuagan sehingga dapat memanfaatakan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

Kuadra 2    : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3    : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, perusahaan menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan, sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Misalnya, Apple menggunakan strategi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakannya dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer.

Kuadran 4    : Kondisi ini merupakan yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Tahapan Perencaan Strategis

Proses penyusunan perencanaan strategis melalui tiga tahap analisis, yaitu:

  1. Tahap Pengumpulan Data
  2. Tahap Analisis
  3. Tahap Pengambilan Keputusan

Untitled Diagram
1. TAHAP PENGUMPULAN DATA
3. TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
2. TAHAP ANALISIS
Evaluasi Faktor Ekternal
Evaluasi Faktor Internal
Matrik Profil Kompetitif
Matrik TOWS
Matrik Perencanaan Strategis Kualitatif
Matrik Grand Strategy
Matrik BCG
Matrik Space
Matrik Internal Eksternal


Tahap Pengumpulan Data

Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal.

Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan, seperti:

  • Analisis Pasar
  • Analisis kompetitor
  • Analisis Komunitas
  • Analisis Pemasok
  • Analisis Pemerintah
  • Analisis kelompok kepentingan tertentu.

Data internal dapat diperoleh di dalam perusahaan, seperti:

  • Laporan keuangan (neraca, laba-rugi, cash-flow, struktur pendanaan)
  • Laporan kegiatan sumber daya manusia (jumlah karyawan, pendidikan, keahlian, pengalaman, gaji, turn-over)
  • Laporan kegiatan operasional
  • Laporan kegiatan pemasaran

Model yang dipakai pada tahap ini yaitu:

  • Matrik Faktor Strategi Eksternal
  • Matrik Faktor Strategi Internal
  • Matrik Profil Kompetitif


Matrik Faktor Strategi Eksternal

Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui faktor strategi internal (EFAS). Tahapan membuat EFAS adalah sebagai berikut:

  1. susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10) peluang dan ancaman
  2. beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). 
  3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancaman sangat besar, ratingnya adalah 1, sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.
  4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0(poor).
  5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
  6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama.
Jika manager strategis telah menyelesaikan analisis faktor-faktor strategis eksternalnya (peluang dan ancaman), juga harus menganalisis faktor-faktor strategis internal (kekuatan dan kelemahan) dengan cara yang sama. Agar lebih jelas, berikut Tabel EFAS dibawah ini. Jadi sebelum strategi diterapkan, perencana strategi harus menganalisis lingkungan eksternal untuk mengetahui berbagai kemungkinan peluang dan ancaman. Masalah strategis yang akan dimonitor harus ditentukan karena masalah ini mungkin dapat mempengharuhi perusahaan di masa yang akan datang. Untuk itu penggunaan metode-metode kuantitatif sangat dianjurkan untuk membuat peramalan (forecasting) dan asumsi, ektrapolasi, brainstorming, statitical modelling, riset operasi dan sebagainya.

FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING BOBOT x RATING KOMENTAR
PELUANG
1. Integrasi Ekonomi Eropa 0,20 4 0,80 Akuisisi Kualitas Maytag Keberadaan lemah
2. Perubahan Struktur demografi 0,15 4 0,60
3. Pembangunan Ekonomi di Asia 0,15 4 0,60
4. Terbukanya Eropa Timur 0,20 3 0,60
5. Kecenderungan Supestores 0,10 3 0,30
ANCAMAN
1. Meningkatnya peraturan pemerintah 0,02 2 0,04 Perlu hati-hati tantangan baru ? dan perlu perhatian
2. Meningkatnya persaingan 0,05 2 0,10
3. Whirlpool dan Electrolux menjadi global 0,05 2 0,10
4. Munculnya teknologi baru 0,05 1 0,05
5. Perusahaan Jepang 0,03 1 0,03
TOTAL 1,00 3,22

Matrik Faktor Strategi Internal

Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weaknesses perusahan.

Tahapan menyusun IFAS:
  1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1.
  2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)
  3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan nilai skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) di beri nilai mulai dari +1 sampai dengan -4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesain utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri, nilainya adalah 4.
  4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0(poor).
  5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
  6. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama .

FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL BOBOT RATING BOBOT x RATING KOMENTAR
KEKUATAN
1. Budaya kualitas MayTag 0,15 4 0,60 Kualitas kunci sukses, Mengetahui produk, Hubungan baik, Baik tapi cenderung turun, Memiliki reputasi baik di pembersih
2. Pengalaman Top Manajer 0,15 4 0,60
3. Integrasi Vertikal 0,10 4 0,40
4. Hubungan yang baik dengan SDM 0,05 3 0,15
5. Memiliki orientasi Internasional 0,15 3 0,45
KELEMAHAN
1. Proses produksi (R&D) 0,05 2 0,10 Lambat untuk produk baru, Ancaman superstore, Tingginya hutang, Lemah di luar UK dan Aust, Perlu investasi sekarang
2. Saluran distribusi 0,05 2 0,10
3. Dukungan kondisi keuangan kurang begitu baik 0,15 1 0,15
4. Posisi global sangat kurang 0,10 1 0,10
5. Fasilitas manufaktur 0,05 1 0,05
TOTAL 1,00 2,70

Keunggulan perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan pesaing (distinctive competencies) harus diintegrasikan ke dalam budaya organisasi sedemikian rupa sehingga perusahaan lain tidak mudah menirunya.

Selanjutnya, sebelum suatu perencanaan strategis dikembangkan, manajemen puncak perlu menganalisis hubungan antara fungsi-fungsi manajemen perusahaan dengan mempelajari struktur perusahaan (corporate's structure), budaya perusahaan (corporate's culture), dan sumber daya perusahaan (corporate's resources).

Struktur Perusahaan

Pada umumnya dapat diketahui dari struktur organisasi perusahaan. Desain struktur organisasi perusahaan tersebut menggambarkan kelebihan maupun kekurangan secara potensi yang dimiliki. Struktur organisasi ini merupakan kekuatan internal perusahaan yang bersangkutan.

Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan merupakan kumpulan nilai, harapan serta kebiasaan masing-masing orang yang ada di perusahaan tersebut, yang pada umumnya tetap dipertahankan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Manajer puncak harus ekstra hati-hati dalam mempertimbangkan budaya perusahaan ini saat menganalisis faktor strategis internal karena kadang-kadang faktor strategis internal tersebut bertentangan dengan budaya perusahaan yang ada sehingga kurang dapat dorongan dan dukungan dari karyawan.

Sumber daya perusahaan

Sumber daya perusahaan di sini tidak hanya berupa aset, seperti orang, uang dan fasilitas, tetapi juga berupa konsep serta prosedur teknis yang biasa dipergunakan di perusahaan. Dengan demikian, analisis strategi internal dapat lebih dikenali berdasarkan kekuatan dan kelemahan sumber daya secara fungsional (pemasaran, keuangan, operasional, penelitia dan pengembangan, sumber daya manusia, sistem informasi).


Matrik Profil Kompetitif

Matrik profil kompetitif digunakan untuk mengetahui posisi relatif perusahaan yang dianalisis, dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Misalnya, ada dua perusahan pesaing. Perusahaan ingin dianalisis deberikan rating yang berbeda yang tergantung pada kondisi relatif perusahaan pesaing. Nilai rating dimulai dari 1, jika perusahaan tersebut sangat lemah dibandingkan dengan pesaing. Nilai 2 diberikan pada perusahaan yang kondisinya sedikit lebih lemah dibandingkan dengan pesaing. Nilai 3 diberikan kepada perusahaan yang dimiliki kondisi sedikit lebih kuat dibandingkan dengan pesaing. Sedangkan nilai tertinggi 4, diberikan kepada perusahaan yang memiliki kondisi paling kuat dibandingkan dengan perusahaan lainnya.

Selanjutnya, untuk masing-masing perusahaan, nilai rating ini dikalikan dengan nilai bobot dari variabel yang dipergunakan. 

Contoh:

FAKTOR   STRATEGIS BOBOT PERUSAHAAN PESAING   1 PESAING   2
RATING BOBOT   SKOR RATING BOBOT   SKOR RATING BOBOT   SKOR
Pangsa pasar 0,20 3 0,6 2 0,4 2 0,4
Penetapan harga 0,20 1 0,2 4 0,8 1 0,2
Posisi Keuangan 0,40 2 0,8 1 0,4 4 1,6
Kualitas Produk 0,10 4 0,4 3 0,3 3 0,3
Kesetiaan Konsumen 0,10 3 0,3 3 0,3 3 0,3
TOTAL 1,00 2,3 2,2 2,8

Berdasarkan Tabel tersebut, terlihat bahwa perusahaan yang dianalisis kondisinya terletak di tengah-tengah dengan total skor sebesar 2,3. Meskipun perusahaan yang dianalisis relatif lebih unggul dalam penguasaan pasar (memiliki rating 3) dan kualitas produksi (memiliki rating 4), skor total perusahaan pesaing (kompetitor 2) masih lebih tinggi, yaitu 2,8. Hal ini disebabkan karena yang menjadi pertimbangan penting dalam bisnis ini adalah kondisi keuangan dengan bobot terbesar, yaitu 0, 40. Dengan memiliki kondisi keuangan yang sangat kuat, perusahaan kompetitor dapat menduduki posisi tertinggi.


Tahap Analisis

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi.

Model yang dapat digunakan dalam analisis adalah sebagai berikut:

  • Matrik TOWS atau Matrik SWOT
  • Matrik BCG
  • Matrik Internal Eksternal
  • Matrik SPACE
  • Matrik Grand Strategy


Matrik TOWS atau SWOT

Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan.

IFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
EFAS Tentukan 5-10 faktor-faktor   KEKUATAN internal Tentukan 5-10 faktor-faktor   KELEMAHAN internal
OPPORTUNITIES   (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Tentukan   5-10 faktor-faktor PELUANG eksternal Ciptakan strategi yang   menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Ciptakan strategi yang   meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
TREATHS   (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Tentukan   5-10 faktor-faktor ANCAMAN eksternal Ciptakan strategi yang   menggunakan kekuagan untuk mengatasi ancaman Ciptakan strategi yang   meminimalkan kelemahan dan menghadapi ancaman


  • Strategi SO: Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
  • Strategi ST: Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
  • Strategi WO:Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
  • Stategi WT: Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.